"Ini masalah Hercules dengan pengembang yang menggunakan polisi. Dulu sebelum apartemen itu dibangun ada jalan menuju rumah Hercules. Itu di mulut jalan, jalannya ditutup. Jadi kalau lewati gang itu mereka harus angkat (portal)," kata pengacara Hercules Joao Meco.
Nah, menurutnya, jalan yang ditutup itulah yang menjadi pemicunya. Rumah Hercules sendiri berada dekat dengan ruko yang sedang dibangun. Selain Hercules, tentu jalan yang ditutup itu juga dilalui oleh masyarakat sekitar.
"Tiba-tiba polisi bilang ada masyarakat yang lapor terjadi pemerasan di sana. Mereka lalu apel di sana. Kata Hercules silakan apel," ungkapnya.
Namun, masalah lain muncul saat Hercules mengetahui bahwa ternyata yang melaporkan ke polisi tentang adanya pemerasan adalah pihak pengembang, yang tak lain pihak yang telah menutup jalan yang dilalui masyarakat.
"(Saat apel polisi) tiba-tiba pengembang ini Bu Sandra muncul dengan mobil membawa 100 nasi bungkus untuk dibagikan ke polisi. Hercules bilang, 'oh berarti anda yang lapor polisi," kata Joao Meco menuturkan perkataan Hercules.
"Hercules kesal karena rupanya yang lapor dan bilang ke polisi ada pemerasan itu ibu Sandra. Kata Hercules kenapa you tidak kasih tahu saya," lanjutnya.
Dari situlah terjadi keributan dan 50 orang anak buah ditambah Hercules ditahan oleh tim Resmob Polda Metro Jaya. Hingga pukul 23.15 WIB malam ini pemeriksaan masih berlangsung.
Hercules sendiri telah menyatakan bahwa masalah ini hanya salah paham, ia juga telah meminta maaf kepada sang pengembang, Sandra.
"Nggak, ini cuma salah paham saja," kata Hercules saat digelandang dari Direktorat Kriminal Umum ke Subdit Resmob Polda Metro Jaya.
0 comments:
Post a Comment