Monday, February 4, 2013

Bahaya Minuman Energi bagi Remaja


Bahaya Minuman Energi bagi Remaja - Dampak buruk minuman energi terus diteliti. Pada remaja, konsumsi berlebihan minuman ini bisa menyebabkan efek samping berbahaya, terlebih jika dicampurkan dengan alkohol.Simak ulasan Warta Berita Terbaru yang berikut ini.

Minuman berenergi mengandung kafein yang tinggi. Karenanya, minuman tersebut bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, jantung berdebar, obesitas, dan gangguan kesehatan lain. Bila dikombinasikan dengan alkohol, dampaknya lebih buruk.

"Minuman ini bisa berdampak serius bagi remaja. Kandungan kafeinnya yang tinggi dan zat tambahan lainnya yang belum diketahui pasti perlu diwaspadai," kata dr Kwabena Blankson, ahli kesehatan remaja. 

Dalam laporannya yang dimuat dalam jurnal Pediatrics in Review, ia menyimpulkan beberapa penelitian mengenai minuman energi.

Menurut sebuah survei di Amerika, para remaja memilih minuman energi sebagai cara untuk tetap terjaga atau lebih berenergi. 

Kafein lebih dari 100 mg setiap hari dikategorikan tidak sehat untuk remaja. Padahal, dalam 16 ons kaleng minuman merek Red Bull, Monster Energy Assault, atau Rockstar terkandung 160 mg kafein. 

Minuman energi biasanya disajikan dingin dan terkadang dicampur es. Minuman ini juga mengandung zat tambahan seperti gula, ginseng, dan guarana yang meningkatkan efek kafein. 

Menanggapi berbagai penelitian mengenai bahaya minuman energi, The American Beverage Association menyebutkan kandungan kafein dalam produk minuman energi hanya separuh dari jumlah kafein secangkir kopi. 

Mereka juga menyebutkan kadar kafein dalam minuman energi sudah tertulis di label. Minuman ini juga tidak disarankan dikonsumsi anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan orang yang sensitif pada kafein.

Waspadai Kadar Kafein dalam Minuman Energi - Untuk membuat tubuh selalu berenergi sebaiknya Anda jangan menggantungkan diri pada minuman energi (sport drink). Menurut penelitian, kandungan kafein dalam minuman energi sesungguhnya lebih tinggi daripada yang tertulis dalam kemasan.

Penelitian yang dilakukan oleh lembaga perlindungan konsumen Consumer Report memang hanya meneliti 27 merk minuman energi yang populer di Amerika Serikat. Tetapi tak ada salahnya kita juga waspada.

Penelitian tersebut dilakukan dengan menguji level kafein di minuman energi di pasaran. Hasilnya bervariasi antara 6 sampai 242 miligram per sajian. Beberapa minuman bahkan mengandung kafein lebih dari itu.

Sebagai perbandingan, secangkir kopi seukuran 8 ons pada umumnya mengandung 100 mg kafein, dan 8 ons minuman soda mengandung 25 mg. Bisa dibayangkan tingginya kadar kafein dalam minuman energi.

Hasil penelitian juga mengungkapkan ada beberapa merk minuman yang mengandung kafein 20 persen lebih banyak dari yang disebut dalam label. Tetapi ada juga produk yang tidak secara spesifik menerangkan level kafein dalam kemasannya.

Kafein dalam dosis sedang (200-300 mg) sebenarnya tidak berbahaya untuk orang dewasa sehat, tetapi jika dikonsumsi setiap hari kafein dengan dosis lebih dari 500 mg bisa menyebabkan insomnia, debar jantung meningkat, dan tremor otot. Meski begitu efek samping kafein pada tiap orang berbeda-beda.

Ibu hamil direkomendasikan untuk membatasi asupan kafeinnya kurang dari 200 mg setiap hari karena jumlah berlebihan bisa meningkatkan risiko keguguran.

Para dokter di The American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar anak-anak dibatasi asupan kafeinnya kurang dari 100 mg per hari dan tidak disarankan minum minuman energi.

Minuman Energi Bisa Merusak Gigi - Banyak cara menjaga kesehatan gigi. Selain menyikat gigi, menjauhi minuman energi dan sport drink bisa menjadi pertahanan terhadap masalah gigi.

Banyak orang yang mengira minuman energi dan sport drink lebih sehat dibandingkan minuman soda untuk kesehatan gigi. Padahal, minuman energi dan sport drink juga bisa menyebabkan gigi berlubang.

Menurut Poonam Jain, minuman energi dan sport drink mengandung gula tersembunyi, dan juga tinggi kafein dan berbagai kandungan lain. Selain itu, minuman yang diklaim bisa meningkatkan kebugaran itu juga memiliki tingkat keasaman yang tinggi.

Jain dan timnya meneliti tingkat keasaman 13 merek sport drink dan 9 minuman energi yang beredar di Amerika Serikat. Kemudian mereka menguji enam minuman untuk melihat dampaknya pada email gigi dan menemukan bahwa semuanya menyebabkan kerusakan.

Minuman energi menyebabkan kerusakan dua kali lebih parah karena kerusakan enamelnya sulit diperbaiki. Menurut Jain, terlalu sering mengonsumsi minuman energi dan sport drink bisa menyebabkan email gigi terkikis sehingga lebih rentan rusak dan sensitif.

Beberapa produk minuman energi yang dites oleh Jain antara lain Red Bull, Gatorade Blue, Von Dutch, Powerade, 5-hour Energy, dan sebagainya.

Karena tingkat keasamannya tinggi, Jain tidak merekomendasikan untuk menyikat gigi segera setelah mengonsumsi minuman energi dan sport drink karena bisa menyebarkan keasamannya. "Tunggu sampai 30 menit sampai tingkat keasamannya kembali normal," katanya.

Menanggapi hasil penelitian Jain tersebut, produsen minuman di AS mengatakan bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan gigi rusak, dan tidak bisa disalahkan pada satu jenis minuman saja.

Hindari Minuman Energi untuk Anak dan Remaja - Mengakhiri perdebatan panjang tentang keamanaan minuman suplemen, para pakar dari American Academy of Pediatric mengeluarkan rekomendasi agar anak-anak dan remaja menghindari konsumsi minuman energi (energy drink) dan hanya mengonsumsi sport drink dalam jumlah minimum.
"Anak-anak tidak pernah butuh minuman berenergi. Minuman ini mengandung kafein dan kandungan stimulan yang tidak bernutrisi sehingga tidak diperlukan anak," kata Dr.Holly Benjamin dari Academy of Pediatric.

Anak-anak juga dianggap sebagai kelompok yang lebih beresiko pada kandungan yang ada dalam minuman energi. "Jika minuman ini dikonsumsi secara rutin bisa menyebabkan stres pada tubuh. Hal ini sangat berbahaya pada tubuh yang masih dalam masa pertumbuhan," paparnya.

Rekomendasi tersebut dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics. Sebelumnya penelitian juga dilakukan pada minuman energi dan sport drink yang tidak mengandung stimulan.
Para ahli menegaskan, air putih merupakan minuman terbaik jika anak merasa haus. Minuman sport mungkin diperlukan oleh atlet muda yang berlatih keras karena minuman ini mengandung gula.

Akan tetapi pada anak pada umumnya yang aktivitas fisiknya berskala ringan sampai sedang, sport drink justru akan menyebabkan kegemukan.
Minuman energi mengandung campuran kandungan, termasuk vitamin dan ekstrak herbal, yang efek sampingnya belum diketahui. Benjamin menyebutkan, meski belum banyak dokumentasi tentang bahaya minuman ini, tetapi stimulan bisa mengganggu irama jantung dan memicu kejang, meski jarang.

Sebelumnya juga ditemukan kasus remaja 15 tahun yang dilarikan ke rumah sakit karena kejang setelah minum dua botol softdrink yang mengandung kafein. Bocah tersebut adalah penderita gangguan perilaku dan konsentrasi (ADHD) yang baru meminum obat ADHD yang mengandung stimulan. Tambahan kafein dari minuman tersebut diduga memicu kejang.

Awal tahun 2011, dalam jurnal Pediatric juga diulas literatur mengenai minuman energi. Disebutkan di Florida ditemukan kasus kejang, delusi, gangguan jantung, kerusakan ginjal dan liver pada orang yang minum satu botol atau lebih minuman energi non alkohol.

Akan tetapi karena kasus-kasus tersebut jarang dan tidak bisa disimpulkan disebabkan oleh minuman suplemen, pada saat itu para peneliti hanya menganjurkan agar minuman suplemen tidak dikonsumsi oleh anak-anak terutama dengan kondisi medis tertentu.

Di Amerika Serikat sendiri penjualan minuman energi non-alkohol tahun ini ditargetkan mencapai 9 miliar dollar Amerika, dengan target pasar separuhnya anak-anak dan remaja.

Produsen minuman suplemen sendiri mengklaim produk mereka akan meningkatkan performa fisik dan mental. Mereka juga menyatakan produknya hanya mengandung kafein 80 mg atau setara dengan secangkir kopi.

1 comments:

Unknown said...

Ternyata ada bahaya ya dibalik minuman berenergi itu.

Post a Comment

Sitemap | Disclaimer | Privacy Policy | Contact Us
Copyright © 2013. Warta Berita Terbaru - All Rights Reserved
In Collaboration With Edit Text | Edit Text | Edit Text
Supported Edit Text | Powered by Blogger