Entah dari mana asalnya, pesan singkat (SMS) berisi ancaman sweeping beredar di kalangan mahasiswa asal NTT. Terkait dengan SMS meresahkan itu, puluhan orang yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Belu di Yogyakarta, mendatangi Markas Kodim Sleman.
“Kami masih terima SMS, kami ketakutan. Di antaranya isi SMS itu mengatakan warga NTT akan di-sweeping. Kami khawatir keselamatan kami,” kata Ketua Ikatan Keluarga Belu di Yogyakarta, Max Nani.
Max menambahkan, akibat SMS sweeping itu, rekan-rekannya tidak berani kuliah dan beraktivitas di luar. “Banyak teman tidak masuk kuliah karena takut,” katanya.
Apa yang terjadi dengan empat tahanan yang tewas itu, tegas Max, tidak ada hubungannya dengan mahasiswa asal NTT yang berada di DIY. Para mahasiswa juga tidak kenal dengan para korban.
“Kami tidak kenal empat saudara kami yang tertembak kemarin, tetapi imbasnya kita ikut ketakutan,” keluhnya.
Sementara itu, Dandim 0732/Sleman, Letkol (Inf) Satriyo Pinandojo, meminta agar para mahasiswa tetap tenang dan kembali melakukan aktivitas seperti biasa. Bila ada hal-hal yang mencurigakan, Satriyo meminta agar mereka segera melapor ke polisi atau TNI.
“Saya minta jangan takut. Tujuan kalian di sini untuk mencari ilmu, bukan berbuat onar. Jadi jangan terpengaruh isu-isu yang menyesatkan itu,” kata Satriyo kepada para mahasiswa asal NTT itu.
0 comments:
Post a Comment